makalah
NASIB MAKANAN DALAM TUBUH
Oleh:
Arrabiatul Adabi
(1606104010038)
Arrabiatul Adabi
(1606104010038)
Dosen
pembimbing:
Drs. Abdurrahman M.Kes
Drs. Abdurrahman M.Kes
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN
PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
UNIVERSITAS
SYIAH KUALA
DARUSSALAM-BANDA
ACEH
2016
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Allah SWT atas segala rahmat, hidayah dan kemudahan yang selalu diberikan
kepada hamba-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan
judul “Nasib makanan dalam tubuh
manusia” sebagai salah satu tugas mata kulian Anatomi Fisiologi.
Mahasiswa
menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
baik materi maupun cara penulisannya. Namun dengan demikian, mahasiswa telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat
selesai dengan baik dan oleh karenanya mahasiswa menerima masukan, saran dan
usul guna penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya
penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Darussalam, 12 Desember 2016
Arrabiatul Adabi
1606104010038
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DARTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan...................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Pencernaan ............................................................... 3
B. Fungsi Sistem Pencernaan ...................................................................... 3
C. Bagian-bagianSaluran pencernaan.......................................................... 4
D. Organ-Organ Sistem Pencernaan............................................................ 7
BAB III PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................................ 16
B. Saran ..................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 18
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Fisiologi
adalah mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan normal. Tubuh
terbentuk atas atas banyak jaringan dan organ, masing-masing dengan fungsinya
yang khusus untuk dilaksanankan. Fisiologi sistem pencernaan manusia terdiri
dari beberapa organ. Rongga mulut, esofagus, lambung, usus kecil, usus besar,
rectum dan anus. Semua sistem pencernaan itu akan bekerja sesuai dengan
tugasnya, namun tetap saling berkaitan untuk mencerna semua makanan yang masuk ke tubuh.
B. Rumusan Masalah
Dari
latar belakang di atas, rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa
pengertian dari sistem pencernaan?
2. Apa fungsi
sistem pencernaan?
3. Bagaimana nasib makanan di dalam
tubuh manusia?
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah di atas tujuan dari penulisan makalah
ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengertian
dari sistem pencernaan.
2. Apa fungsi
sistem pencernaan.
3. Bagaimana nasib makanan yang ada
didalam tubuh manusia.
.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Sistem Pencernaan
Sistem
perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan proses makanan
sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika maupun
secara kimia. System pencernaan ini terdiri dari saluran pencernaan
(alimentar), yaitu tuba muscular panjang yang memrentang dari mulut sampai
anus, dan organ-organ aksesoris, seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati,
kandung empedu dan pancreas. Saluran pencernaan yang terletak di bawah area diafragma disebut saluran
grastrointestinal. Sedangkan
pengertian dari fisiologi pencernaan itu sendiri adalah mempelajari fungsi atau
kerja system pencernaan dalam keadaannormal
B. Fungsi Sistem Pencernaan
Fungsi utama
dari sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi
tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan
berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
1.
Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.
2. Pemotongan
dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi. Makanan kemudian
bercampur dengan saliva sebelum ditelan(menelan).
3. Peristalsis
adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan
tertelan melalui saluran pencernaan.
4. Digesti
adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil
sehingga absorpsi dapat berlangsung.
5. Absorpsi
adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran pencernaan ke
dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh tubuh.
6. Egesti
(defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga
bakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.
C. Saluran Pencernaan
Dinding saluran terusun dari 4 lapisan
jaringan dasar dari lumen (rongga sentral) ke arah luar. Komponen lapisan pada
setiap regia berfariasi sesuai fungsi regia.
a. Mukosa
(membrane mukosa) tersusun dari tiga lapisan.
1) Epithelium yang melapisi berfungsi untuk
perlindungan, sekresi, dan absorpsi. Di bagian ujung oral dan anal saluran,
lapisannya tersusun dari dari epithelium skuamosa bertingkat tidak
terkeranisasi untuk perlinndungan. Lapisan ini terdiri dari epithelium kolumnar
simple dengan sel goblet di area tersebut yang dikhususkan untuk sekresi dan
absorpsi.
2)
Lamina propria adalah jaringan ikat areolar yang menopang epithelium. Lamina
ini mengandung pembuluh darah, limfatik, nodular limfe, dan bebrapa jenis
lainnya.
3) Muskularis mukosa terdiri dari lapisan
sirkular dalam yang tipis dan lapisan otot polos longitudinal luar.
b. Submukosa
terdiri dari jaringan ikat areolar yang mengandung pembuluh darah, pembuluh
limfatik, beberapa kelenjar submukosal, dan pleksus serabut saraf, serta
sel-sel ganglion yang disebut pleksus meissner (pleksus submukosal). Submukosa
mengikat mukosa ke muskularis eksterna.
c. Muskularis eksterna terdiri
dari dua lapisan otot, satu lapisan sirkular dalam dan satu lapisan
longitudinal luar. Konstraksi lapisan sirkular mengkonstriksi lumen saluran dan
kontraksi lapisan longitudinal memperpendek dan memperlebar lumen saluran.
Konstraksi ini mengakibatkan gelombang peristalsis yang meenggerakkan isi
saluran kea rah depan.
1). Muskularis
eksterna terdiri dari otot rangka di mulut, faring, dan esophagus attas, serta
otot polos pada saluran selanjutnya.
2) Pleksus
auerbach (pleksus mienterik) yang terdiri dari serabut saraf dan ganglion
parasimpatis, terletak diantara lapisan otot sirkular ddalam longitudinal luar.
d. Serosa(adventisia), lapisan
keempat dan paling luar yang disebut juga peritoneum viseral. Lapisan ini
terdiri dari membrane serosa jaringan ikat renggang yang dilapisi epithelium
skuamosa simple. Di bawah area diafragma dan dalam lokasi tempat epithelium
skuamosa dan menghilang dan jaringan ikat bersatu dengan jaringan ikat di
sekitarna area tersebut disebut sebagai adventisia.
Peritoneum, mesenterium, dan omentum
abdominopelvis adalah membrane erosa terlebar dalam tubuh.
a.
Peritoneum parietal melapisi rongga abdominopelvis.
b. Peritoneum viseral membungkus organ dan terhubungkan ke peritoneum parietal
oleh berbagai lipatan.
c.
Rongga peritoneal adalah ruang potensial antara visceral dan peritoneum
parietal.
d. Mesenterium dan omentum adalah lipatan
jaringan peritoneal berlapis ganda yang merefleks balik dari peritoneum
visceral. Lipatan ini berfungsi untuk mengikat organ-organ abdominal satu sama
lain dan melabuhkannya ke dinding abdominal belakang. Pembuluh darah limfatik,
dan saraf terletak dalam lipatan peritoneal.
1. Omentum besar adalah lipatan ganda berukuran besar yang melekat pada
duodenum, lambung dan usus besar. Lipatan ini tergantung seperrti celemek di
atas usus.
2. Omentum kecil menopang lambung dan duodenum sehingga terpisah dari hati.
3. Mesokolon melekatnya kolon ke dinding abdominal belakang.
4. Ligamen falsimoris melekatkan hati ke dinding abdominal depan dan difragma.
e. Organ yang tidak terbungkus
peritoneum, tetapi hanya tertutup olehnya disebut retroperitoneal (di belakang
peritoneum). Yang termasuk retroperitoneal antara lain; pankreas, duodenum,
ginjal, rectum, kandung kemih, dan beberapa organ reproduksi perempuan
D. Organ-Organ Sistem Pencernaan
1. Rongga Mulut
Makanan
masuk kedalam tubuh melalui mulut. Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah,
dan air ludah (air liur).Ketiga komponen itu berperan untuk mencerna makanan di
dalam mulut. Gigi dan lidah mencerna makanan secaram ekanis.Air ludah mencerna
makanan secara kimiawi. Pencernaan secaramekanis merupakan pencernaan makanan
dengan cara dikunyah oleh gigi dan dibantu lidah. Sementaraitu, pencernaan
kimiawi merupakan pencernaan makanan yang dilakukan oleh enzim. Mulut merupakan
saluran pertama yang dilalui makanan. Pada rongga mulut, dilengkapi alat
pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan makanan. Pada Mulut terdapat:
a. Gigi
Memiliki
fungsi memotong, mengoyak dan menggiling
makanan menjadi partikel yang kecil-kecil. Gigi berfungsi menghancurkan makanan
yang masuk dalam rongga mulut. Berdasarkan bentuk dan fungsinya, gigi dibedakan
menjad itiga. Ketiga gigi tersebut yaitu gigi seri, gigi taring, dan gigi
geraham.
b. Lidah
Lidah
mempunyai beberapa fungsi seperti mengatur letak makanan saat dikunyah,
membantu menelan makanan, dan mengecap rasa makanan. Lidah peka terhadap panas,
dingin, dan adanya tekanan.Lidah dapat mengecap makanan karena pada
permukaannya terdapat bintil-bintil lidah.Pada bintil-bintil lidah terdapat
saraf pengecap. Setiap permukaan lidah memiliki fungsi kepekaan rasa yang
berbeda. Rasa pahit terasa di bagian pangkal lidah, rasa manis terasa di bagian
ujung lidah, rasa asam terasa di bagian tepi kiri dan kanan lidah, dan rasa
asin terasa di bagian ujung dan dalam lidah.
c. Kelenjar Ludah
Saat
makanan dikunyah dalam mulut, makanan dibasahi oleh air liur. Makanan menjadi
licin dan mudah ditelan.Selain itu, air liur mengandung enzim ptyalin atau
amilase. Enzimini berfungsi untuk mencerna zat tepung (amilum) secara kimiawi
menjadi zat gula. Itulah sebabnya, saat mengunyah nasi dalam waktu lama kita
akan merasakan manis. Pencernaan seperti ini merupakan contoh pencernaan
kimiawi. Perhatikan gambar berikut ini
Ada
3 kelenjar ludah pada rongga mulut, yaitu kelenjar Parotis, kelenjar Subman
dibularis, dan kelenjar sublingualis. Ketiga kelenjar ludah tersebut
menghasilkan ludah setiap harinya sekitar 1 sampai 2,5 liter ludah. Kandungan
ludah pada manusia adalah : air, mucus, enzim amilase, zat anti bakteri, dll.
Fungsi ludah adalah melumasi rongga mulut serta mencerna karbohidrat menjadi
disakarida.
d.
Esofagus (Kerongkongan)
Merupakan
saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung. Pada ujung
saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring. Pada
faring terdapatklep, yaituepiglotis yang mengatu rmakanan agar tidak masuk
ketrakea (tenggorokan). Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan kelambung.
Agar makanan dapat berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltic
sehingga makanandapat berjalan menuju lambung.
Di pangkal leher terdapat dua saluran, yaitu batang tenggorokan dan kerongkongan. Batang tenggorokan merupakan saluran pernapasan, sedangkan kerongkongan merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dan lambung. Kedua saluran ini dipisahkan oleh sebuah katup. Katupakan menutup ketika sedang makan, dan akan terbuka ketika sedang bernapas. Itu sebabnya dianjurkan untuk tidak berbicara ketika sedang makan sebab dapat menimbulkan tersedak. Panjang kerongkongan kira-kira 20 cm. Kerongkongan terdiri atas otot yang lentur.Makanan yang berada di dalam kerongkongan akan didorong oleh dinding kerongkongan menuju lambung. Gerakan seperti ini disebut gerak peristaltik. Gerak peristaltic dilakukan oleh otot dinding kerongkongan.
Di pangkal leher terdapat dua saluran, yaitu batang tenggorokan dan kerongkongan. Batang tenggorokan merupakan saluran pernapasan, sedangkan kerongkongan merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dan lambung. Kedua saluran ini dipisahkan oleh sebuah katup. Katupakan menutup ketika sedang makan, dan akan terbuka ketika sedang bernapas. Itu sebabnya dianjurkan untuk tidak berbicara ketika sedang makan sebab dapat menimbulkan tersedak. Panjang kerongkongan kira-kira 20 cm. Kerongkongan terdiri atas otot yang lentur.Makanan yang berada di dalam kerongkongan akan didorong oleh dinding kerongkongan menuju lambung. Gerakan seperti ini disebut gerak peristaltik. Gerak peristaltic dilakukan oleh otot dinding kerongkongan.
2. Rongga Oral, Faring Dan
Esofagus
a. Rongga oral
Rongga oral adalah jalan masuk
menuju system pencernaan dan berisi organ asesoris yangberfungsi dalam proses
awal pencernaan. Rongga vestibulum (bukal) yang terletak di antara gigi, dan
bibir dan pipi sebagai batas luarnya. Rongga oral utama dibatasi gigi dan gusi
di bagian depan, palatum lunak dan keras di bagian atas, lidah dibagian bawah,
dan orofaring di bagian belakang.
b. Faring
Faring atau tekak terletak di
belakang hidung, mulut, dan laring (tenggorokan). Faring berupa saluran yang
berbentuk kerucut dari bahan membrane berotot (muskulo membranosa) dengan
bagian terlebar di sebelah atas dan berjalan dari dasar tengkorak sampai
diketinggian vertebra servikal keenam, yaitu ketinggin tulang rawan krikoid,
tempat faring bersambung dengan usofagus. Dalam faring ini terjadi proses
menelan (deglutisi) menggerakkan makanan dari faring menuju esofagus.
c. Esofagus(kerongkongan)
Esophagus adalah tuba muscular,
panjangnya sekitar 25 cm dan berdiameter 2,54 cm. esofagus berawal pada area
laringofaring, melewati difragma dan hiatus esophagus (lubang) pada area
sekitar vertebra toraks kesepuluh, dan membuka kearah lambung.
Fungsi esophagus menggerakkan
makanan dari faring ke lambung melalui gerak peristalsis. Mukosa esophagus
memproduksi sejumlah besar mukus untuk melumasi dan melindungi esofagus.
3. Lambung
Regia-regia lambung terdiri dari
bagian jantung, fundus, badan organ, dan bagian pilorus. Makanan masuk ke dalam
lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfinter), yang bisa
membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya kembali
isi lambung ke dalam kerongkongan.
a. Bagian
jantung lambung adalah area di sekitar pertemuan esophagus dan lambung.
b. Fundus adalah bagian yang menonjol ke sisi
kiri atas mulut esophagus.
c. Badan
lambung adalah bagian yang terilatasi di bawah fundus, yang membentuk dua
pertiga bagian lambung. Tepi meial badan lambung yang konkaf disebut kurvatur
kecil: tepi lateral badan lambung yang konveks disebut kurvatur besar.
d. Bagian
pylorus lambung menyempit di ujung bawah lambung dan membuka ke duodenum.
Antrum pylorus mengarah ke mulut pylorus yang dikelilingi sfinger pylorus
muscular tebal.
Lambung berfungsi diantaranya
dalah sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur
makanan dengan enzim-enzim, memproduksi kimus dan mucus, factor intrinsic
(menghasilkan vitamin B12), disgesti protein, dan absorpsi.
4. Usus Halus
Gambaran umum
mengenai usus halus adalah tuba terlilit yang merentang dari sfingter pylorus
sampai ke katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus besar. Diameter usus
halus kurang lebih 2,5 cm dan panjangnya 3-5 m. Secara umum proses pencernaan
dalam tubuh adalah dimulaidari lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua
belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus.
Makanan masuk
ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh
usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk
berhenti mengalirkan makanan. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang
mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus
melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan
makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang
mencerna protein, gula dan lemak.
Fungsi usus
halus adalah diantaranya secara selektif mengabsorpsi produk digesti, usus
halus juga mengakhiri proses pencernaan makanan yang dimulai di mulut dan
lambung. Proses ini diselesaikan oleh enzim usus dan enzim pancreas serta
dibantu empedu dalam hati.
5. Pankreas
Pankraes
merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar :
·
Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
·
Pulau pankreas, menghasilkan hormon. Pankreas melepaskan enzim pencernaan
ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan
oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik
memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan
dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran
pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang
berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung
6. Hati
Hati merupakan
sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya
berhubungan dengan pencernaan. Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam
dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler
ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar
dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi
menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah.
Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya
dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.
7. kandung empedu
Empedu
memiliki 2 fungsi penting :
Membantu pencernaan dan
penyerapan lemak Berperan dalam pembuangan limbah
tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang berasal daripenghancuran
sel darah merah dan kelebihan kolesterol
8. Usus Besar
Begitu materi
dalam saluran pencernaan masuk ke usus besar, sebagian nutrient telah dicerna
dan di absorpsi dan hanya menyisakan zat-zat yang tidak tercerna. Usus besar
tidak memiliki vili, plicae cilculares (lipatan sirkular) dan diameternya lebih
lebar, panjantnya lebih pendek, dan daya renggangnya lebih besar disbandingkan
usus halus. Usus besar terdiri dari sekum (kantong tertutup yang menggantung di
bawah area katup ileosekal), kolon (kolon asenden, kolon tranversa, kolon
desenden), rectum (bagian saluran dengan panjang 12-13cm, yang berakhir pada
saluran anal dan membuka ke eksterior di anus.
Usus besar berfungsi diantaranya
adalah:
1. Usus besar
mengabsorpsi 80% sampai 90% air dan elektrolit dari kimus yang tersisa
danmengubah kimus dari cairan menjadi massa semi padat.
2. Usus besar
hanya memproduksi mucus. Sekresinya tidak mengandung enzim atau
hormonepencernaan.
3. Sejumlah
bakteri dalam kolon mampu mencerna sejumlah kecil selulosa dan memproduksi
sedikit kalori nutrient bagi tubuh dalam setiap hari. Bakteri juga memproduksi
vitamin (K, riboflavin, dan tiamin) dan berbagai gas.
4. Usus besar
juga mengekskresi sisa dalam bentuk feses.
9. Rektum dan Anus
Rektum adalah
sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan
berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat
yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan
tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB).
Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi
dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang
penting untuk menunda BAB.
Anus merupakan
lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh.
Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari
usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan
dalam bab 2 makalah ini, maka kesimpulan dari makalah ini adalah:
1. Pengertian
dari sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan proses
makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika
maupun secara kimia.
2. Pengertian
dari fisiologi pencernaan itu sendiri adalah mempelajari fungsi atau kerja
system pencernaan dalam keadaan normal.
3. Fungsi utama
dari sistem pencernaan ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan
elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi.
Pencernaan berlangsung secara
mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
(1). ingesti adalah masuknya makanan ke dalam
mulut,
(2). pemotongan
dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi. Makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum
ditelan (menelan),
(3).
peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan
makanan tertelan melalui saluran pencernaan,
(4).digesti
adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil
sehingga absorpsi dapat berlangsung,
(5).absorpsi
adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran pencernaan ke
dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh tubuh,
(6). egesti
(defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga
bakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.
4. Gambaran Besar Saluran
Pencernaan adalah terdiri dari :
(1) dinding
saluran terusun dari 4 lapisan jaringan dasar dari lumen (rongga sentral) ke
arah luar. Komponen lapisan pada setiap regia berfariasi sesuai fungsi regia,
(2) Peritoneum,
mesenterium, dan omentum abdominopelvis adalah membrane erosa terlebar dalam
tubuh.
5. Organ-organ
system pencernaan adalah Rongga Oral, Faring Dan Esofagus, lambung, usus halus,
pancreas, hati, kandung empedu, usus besar, rectum dan anus.
B.
Saran
Diharpkan
kepada para dan pelaku yang bekerja di bidang kesehatan untuk benar-benar
memahami tentang fisiologi
pencernaan pada manusia. Agar nantinya tidak terjadi kesalahan dalam hal penyimpulan asumsi terhadap yang keluhan pasien yang
bermasalah dengan sistem pencernaan.
DAFTAR PUSTAKA
Anatomi dan Fisiologi Sistem
Pencernaan.(Online).
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Gray1045.png.
(di akses tanggal 13 Desember 2016).
Fisiologi Sistem Pencernaan. (Online).
http://medicastore.com/nutracare/isi_enzym.php.
(di akses tanggal 13 Desemberber 2016).
FisiologiSistemPencernaanManusia. (Online).
http://www.anneahira.com/fisiologi-sistem-pencernaan-manusia.htm.
(diaksestanggal 14 Desember 2016).
P.
Evelyn , C. 2006. Anatomi dan fisiologi
untuk paramedis. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum. (Diakses tanggal 12
Desember 2016)
S.
Ethel. W. palupi (ed). Anatomi dan
Fisiologi untuk Pemula. Buku Kedokteran. (Diakses tanggal 12 Desember 2016)