MAKALAH (NASIB MAKANAN DALAM TUBUH)

makalah
 NASIB MAKANAN DALAM TUBUH



                                                                                                             
Oleh:
Arrabiatul Adabi
(1606104010038)

Dosen pembimbing:
Drs. Abdurrahman M.Kes


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM-BANDA ACEH

2016





KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah dan kemudahan yang selalu diberikan kepada hamba-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Nasib makanan dalam tubuh manusia” sebagai salah satu tugas mata kulian Anatomi Fisiologi.
            Mahasiswa menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun dengan demikian, mahasiswa telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya mahasiswa menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
            Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.


Darussalam, 12  Desember 2016

                                                                                                                             Arrabiatul Adabi
                              1606104010038     





DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DARTAR ISI....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
B.  Rumusan Masalah................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan...................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A.  Pengertian Sistem Pencernaan ............................................................... 3
B.  Fungsi Sistem Pencernaan ...................................................................... 3
C.  Bagian-bagianSaluran pencernaan.......................................................... 4
D.  Organ-Organ Sistem Pencernaan............................................................ 7
BAB III PENUTUP
A.  Simpulan ................................................................................................ 16
B.   Saran ..................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 18

BAB I
PENDAHULUAN


A.       Latar Belakang Masalah
Fisiologi adalah mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan normal. Tubuh terbentuk atas atas banyak jaringan dan organ, masing-masing dengan fungsinya yang khusus untuk dilaksanankan. Fisiologi sistem pencernaan manusia terdiri dari beberapa organ. Rongga mulut, esofagus, lambung, usus kecil, usus besar, rectum dan anus. Semua sistem pencernaan itu akan bekerja sesuai dengan tugasnya, namun tetap saling berkaitan untuk mencerna semua makanan yang masuk ke tubuh.
B.        Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa pengertian dari sistem pencernaan?
2. Apa fungsi sistem pencernaan?
3. Bagaimana nasib makanan di dalam tubuh manusia?
C.    Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah di atas tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengertian dari sistem pencernaan.

2. Apa fungsi sistem pencernaan.
3. Bagaimana nasib makanan yang ada didalam tubuh manusia.
.





BAB II
PEMBAHASAN

A.       Pengertian Sistem Pencernaan
Sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan proses makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika maupun secara kimia. System pencernaan ini terdiri dari saluran pencernaan (alimentar), yaitu tuba muscular panjang yang memrentang dari mulut sampai anus, dan organ-organ aksesoris, seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kandung empedu dan pancreas. Saluran pencernaan yang terletak di bawah area diafragma disebut saluran grastrointestinal. Sedangkan pengertian dari fisiologi pencernaan itu sendiri adalah mempelajari fungsi atau kerja system pencernaan dalam keadaannormal
B.  Fungsi Sistem Pencernaan
Fungsi utama dari sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
1.   Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.
2.   Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi. Makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan(menelan).
3.   Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan.
4.   Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung.
5.   Absorpsi adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh tubuh.
6.   Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.
C. Saluran Pencernaan
 Dinding saluran terusun dari 4 lapisan jaringan dasar dari lumen (rongga sentral) ke arah luar. Komponen lapisan pada setiap regia berfariasi sesuai fungsi regia.
a. Mukosa (membrane mukosa) tersusun dari tiga lapisan.
1)      Epithelium yang melapisi berfungsi untuk perlindungan, sekresi, dan absorpsi. Di bagian ujung oral dan anal saluran, lapisannya tersusun dari dari epithelium skuamosa bertingkat tidak terkeranisasi untuk perlinndungan. Lapisan ini terdiri dari epithelium kolumnar simple dengan sel goblet di area tersebut yang dikhususkan untuk sekresi dan absorpsi.
2)      Lamina propria adalah jaringan ikat areolar yang menopang epithelium. Lamina ini mengandung pembuluh darah, limfatik, nodular limfe, dan bebrapa jenis lainnya.
3)      Muskularis mukosa terdiri dari lapisan sirkular dalam yang tipis dan lapisan otot polos longitudinal luar.
b. Submukosa terdiri dari jaringan ikat areolar yang mengandung pembuluh darah, pembuluh limfatik, beberapa kelenjar submukosal, dan pleksus serabut saraf, serta sel-sel ganglion yang disebut pleksus meissner (pleksus submukosal). Submukosa mengikat mukosa ke muskularis eksterna.
c. Muskularis eksterna terdiri dari dua lapisan otot, satu lapisan sirkular dalam dan satu lapisan longitudinal luar. Konstraksi lapisan sirkular mengkonstriksi lumen saluran dan kontraksi lapisan longitudinal memperpendek dan memperlebar lumen saluran. Konstraksi ini mengakibatkan gelombang peristalsis yang meenggerakkan isi saluran kea rah depan.
1). Muskularis eksterna terdiri dari otot rangka di mulut, faring, dan esophagus attas, serta otot polos pada saluran selanjutnya.
2) Pleksus auerbach (pleksus mienterik) yang terdiri dari serabut saraf dan ganglion parasimpatis, terletak diantara lapisan otot sirkular ddalam longitudinal luar.
d. Serosa(adventisia), lapisan keempat dan paling luar yang disebut juga peritoneum viseral. Lapisan ini terdiri dari membrane serosa jaringan ikat renggang yang dilapisi epithelium skuamosa simple. Di bawah area diafragma dan dalam lokasi tempat epithelium skuamosa dan menghilang dan jaringan ikat bersatu dengan jaringan ikat di sekitarna area tersebut disebut sebagai adventisia.
 Peritoneum, mesenterium, dan omentum abdominopelvis adalah membrane erosa terlebar dalam tubuh.
a.       Peritoneum parietal melapisi rongga abdominopelvis.
b.      Peritoneum viseral membungkus organ dan terhubungkan ke peritoneum parietal oleh berbagai lipatan.
c.       Rongga peritoneal adalah ruang potensial antara visceral dan peritoneum parietal.
d.      Mesenterium dan omentum adalah lipatan jaringan peritoneal berlapis ganda yang merefleks balik dari peritoneum visceral. Lipatan ini berfungsi untuk mengikat organ-organ abdominal satu sama lain dan melabuhkannya ke dinding abdominal belakang. Pembuluh darah limfatik, dan saraf terletak dalam lipatan peritoneal.
1.      Omentum besar adalah lipatan ganda berukuran besar yang melekat pada duodenum, lambung dan usus besar. Lipatan ini tergantung seperrti celemek di atas usus.
2.      Omentum kecil menopang lambung dan duodenum sehingga terpisah dari hati.
3.      Mesokolon melekatnya kolon ke dinding abdominal belakang.
4.      Ligamen falsimoris melekatkan hati ke dinding abdominal depan dan difragma.
e. Organ yang tidak terbungkus peritoneum, tetapi hanya tertutup olehnya disebut retroperitoneal (di belakang peritoneum). Yang termasuk retroperitoneal antara lain; pankreas, duodenum, ginjal, rectum, kandung kemih, dan beberapa organ reproduksi perempuan

D. Organ-Organ Sistem Pencernaan
1. Rongga Mulut
Makanan masuk kedalam tubuh melalui mulut. Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan air ludah (air liur).Ketiga komponen itu berperan untuk mencerna makanan di dalam mulut. Gigi dan lidah mencerna makanan secaram ekanis.Air ludah mencerna makanan secara kimiawi. Pencernaan secaramekanis merupakan pencernaan makanan dengan cara dikunyah oleh gigi dan dibantu lidah. Sementaraitu, pencernaan kimiawi merupakan pencernaan makanan yang dilakukan oleh enzim. Mulut merupakan saluran pertama yang dilalui makanan. Pada rongga mulut, dilengkapi alat pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan makanan. Pada Mulut terdapat:
a. Gigi
Memiliki fungsi memotong,  mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel yang kecil-kecil. Gigi berfungsi menghancurkan makanan yang masuk dalam rongga mulut. Berdasarkan bentuk dan fungsinya, gigi dibedakan menjad itiga. Ketiga gigi tersebut yaitu gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham.
b. Lidah
Lidah mempunyai beberapa fungsi seperti mengatur letak makanan saat dikunyah, membantu menelan makanan, dan mengecap rasa makanan. Lidah peka terhadap panas, dingin, dan adanya tekanan.Lidah dapat mengecap makanan karena pada permukaannya terdapat bintil-bintil lidah.Pada bintil-bintil lidah terdapat saraf pengecap. Setiap permukaan lidah memiliki fungsi kepekaan rasa yang berbeda. Rasa pahit terasa di bagian pangkal lidah, rasa manis terasa di bagian ujung lidah, rasa asam terasa di bagian tepi kiri dan kanan lidah, dan rasa asin terasa di bagian ujung dan dalam lidah.
c. Kelenjar Ludah
Saat makanan dikunyah dalam mulut, makanan dibasahi oleh air liur. Makanan menjadi licin dan mudah ditelan.Selain itu, air liur mengandung enzim ptyalin atau amilase. Enzimini berfungsi untuk mencerna zat tepung (amilum) secara kimiawi menjadi zat gula. Itulah sebabnya, saat mengunyah nasi dalam waktu lama kita akan merasakan manis. Pencernaan seperti ini merupakan contoh pencernaan kimiawi. Perhatikan gambar berikut ini
Ada 3 kelenjar ludah pada rongga mulut, yaitu kelenjar Parotis, kelenjar Subman dibularis, dan kelenjar sublingualis. Ketiga kelenjar ludah tersebut menghasilkan ludah setiap harinya sekitar 1 sampai 2,5 liter ludah. Kandungan ludah pada manusia adalah : air, mucus, enzim amilase, zat anti bakteri, dll. Fungsi ludah adalah melumasi rongga mulut serta mencerna karbohidrat menjadi disakarida.
d. Esofagus (Kerongkongan)
Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung. Pada ujung saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring. Pada faring terdapatklep, yaituepiglotis yang mengatu rmakanan agar tidak masuk ketrakea (tenggorokan). Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan kelambung. Agar makanan dapat berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltic sehingga makanandapat berjalan menuju lambung.
Di pangkal leher terdapat dua saluran, yaitu batang tenggorokan dan kerongkongan. Batang tenggorokan merupakan saluran pernapasan, sedangkan kerongkongan merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dan lambung. Kedua saluran ini dipisahkan oleh sebuah katup. Katupakan menutup ketika sedang makan, dan akan terbuka ketika sedang bernapas. Itu sebabnya dianjurkan untuk tidak berbicara ketika sedang makan sebab dapat menimbulkan tersedak. Panjang kerongkongan kira-kira 20 cm. Kerongkongan terdiri atas otot yang lentur.Makanan yang berada di dalam kerongkongan akan didorong oleh dinding kerongkongan menuju lambung. Gerakan seperti ini disebut gerak peristaltik. Gerak peristaltic dilakukan oleh otot dinding kerongkongan.

2. Rongga Oral, Faring Dan Esofagus
a.  Rongga oral
Rongga oral adalah jalan masuk menuju system pencernaan dan berisi organ asesoris yangberfungsi dalam proses awal pencernaan. Rongga vestibulum (bukal) yang terletak di antara gigi, dan bibir dan pipi sebagai batas luarnya. Rongga oral utama dibatasi gigi dan gusi di bagian depan, palatum lunak dan keras di bagian atas, lidah dibagian bawah, dan orofaring di bagian belakang.
        b.   Faring
Faring atau tekak terletak di belakang hidung, mulut, dan laring (tenggorokan). Faring berupa saluran yang berbentuk kerucut dari bahan membrane berotot (muskulo membranosa) dengan bagian terlebar di sebelah atas dan berjalan dari dasar tengkorak sampai diketinggian vertebra servikal keenam, yaitu ketinggin tulang rawan krikoid, tempat faring bersambung dengan usofagus. Dalam faring ini terjadi proses menelan (deglutisi) menggerakkan makanan dari faring menuju esofagus.
       c.    Esofagus(kerongkongan)
Esophagus adalah tuba muscular, panjangnya sekitar 25 cm dan berdiameter 2,54 cm. esofagus berawal pada area laringofaring, melewati difragma dan hiatus esophagus (lubang) pada area sekitar vertebra toraks kesepuluh, dan membuka kearah lambung.
Fungsi esophagus menggerakkan makanan dari faring ke lambung melalui gerak peristalsis. Mukosa esophagus memproduksi sejumlah besar mukus untuk melumasi dan melindungi esofagus.

3.  Lambung
Regia-regia lambung terdiri dari bagian jantung, fundus, badan organ, dan bagian pilorus. Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.
a. Bagian jantung lambung adalah area di sekitar pertemuan esophagus dan lambung.
b.  Fundus adalah bagian yang menonjol ke sisi kiri atas mulut esophagus.
c. Badan lambung adalah bagian yang terilatasi di bawah fundus, yang membentuk dua pertiga bagian lambung. Tepi meial badan lambung yang konkaf disebut kurvatur kecil: tepi lateral badan lambung yang konveks disebut kurvatur besar.
d. Bagian pylorus lambung menyempit di ujung bawah lambung dan membuka ke duodenum. Antrum pylorus mengarah ke mulut pylorus yang dikelilingi sfinger pylorus muscular tebal.
Lambung berfungsi diantaranya dalah sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim, memproduksi kimus dan mucus, factor intrinsic (menghasilkan vitamin B12), disgesti protein, dan absorpsi.
4.  Usus Halus
Gambaran umum mengenai usus halus adalah tuba terlilit yang merentang dari sfingter pylorus sampai ke katup ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus besar. Diameter usus halus kurang lebih 2,5 cm dan panjangnya 3-5 m. Secara umum proses pencernaan dalam tubuh adalah dimulaidari lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus.
Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.
Fungsi usus halus adalah diantaranya secara selektif mengabsorpsi produk digesti, usus halus juga mengakhiri proses pencernaan makanan yang dimulai di mulut dan lambung. Proses ini diselesaikan oleh enzim usus dan enzim pancreas serta dibantu empedu dalam hati.
5.  Pankreas
Pankraes merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar :
·         Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
·         Pulau pankreas, menghasilkan hormon. Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung
6.  Hati
Hati merupakan sebuah organ yang besar dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan pencernaan. Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah. Hati melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.
7. kandung empedu
Empedu memiliki 2 fungsi penting :
Membantu pencernaan dan penyerapan lemak Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama haemoglobin (Hb) yang berasal daripenghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol
8.  Usus Besar
Begitu materi dalam saluran pencernaan masuk ke usus besar, sebagian nutrient telah dicerna dan di absorpsi dan hanya menyisakan zat-zat yang tidak tercerna. Usus besar tidak memiliki vili, plicae cilculares (lipatan sirkular) dan diameternya lebih lebar, panjantnya lebih pendek, dan daya renggangnya lebih besar disbandingkan usus halus. Usus besar terdiri dari sekum (kantong tertutup yang menggantung di bawah area katup ileosekal), kolon (kolon asenden, kolon tranversa, kolon desenden), rectum (bagian saluran dengan panjang 12-13cm, yang berakhir pada saluran anal dan membuka ke eksterior di anus.
Usus besar berfungsi diantaranya adalah:
1. Usus besar mengabsorpsi 80% sampai 90% air dan elektrolit dari kimus yang tersisa danmengubah kimus dari cairan menjadi massa semi padat.
2. Usus besar hanya memproduksi mucus. Sekresinya tidak mengandung enzim atau hormonepencernaan.
3. Sejumlah bakteri dalam kolon mampu mencerna sejumlah kecil selulosa dan memproduksi sedikit kalori nutrient bagi tubuh dalam setiap hari. Bakteri juga memproduksi vitamin (K, riboflavin, dan tiamin) dan berbagai gas.
4. Usus besar juga mengekskresi sisa dalam bentuk feses.
9.  Rektum dan Anus
Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda BAB.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.

BAB III
PENUTUP
 
A.   Kesimpulan
Dari pembahasan dalam bab 2 makalah ini, maka kesimpulan dari makalah ini adalah:
1. Pengertian dari sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan proses makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika maupun secara kimia.
2. Pengertian dari fisiologi pencernaan itu sendiri adalah mempelajari fungsi atau kerja system pencernaan dalam keadaan normal.
3. Fungsi utama dari sistem pencernaan ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi.

Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
(1).  ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut,
(2). pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi. Makanan       kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan (menelan),
(3). peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan,
(4).digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung,
(5).absorpsi adalah penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh tubuh,
(6). egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri, dalam bentuk feses dari saluran pencernaan.

4. Gambaran Besar Saluran Pencernaan adalah terdiri dari :
(1) dinding saluran terusun dari 4 lapisan jaringan dasar dari lumen (rongga sentral) ke arah luar. Komponen lapisan pada setiap regia berfariasi sesuai fungsi regia,
(2) Peritoneum, mesenterium, dan omentum abdominopelvis adalah membrane erosa terlebar dalam tubuh.
5. Organ-organ system pencernaan adalah Rongga Oral, Faring Dan Esofagus, lambung, usus halus, pancreas, hati, kandung empedu, usus besar, rectum dan anus.

B.         Saran
Diharpkan kepada para dan pelaku yang bekerja di bidang kesehatan untuk benar-benar memahami tentang fisiologi pencernaan pada manusia. Agar nantinya tidak terjadi kesalahan dalam hal penyimpulan asumsi terhadap yang keluhan pasien yang bermasalah dengan sistem pencernaan.



DAFTAR PUSTAKA

Anatomi dan Fisiologi Sistem Pencernaan.(Online).
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Gray1045.png. (di akses tanggal 13 Desember 2016).
Fisiologi Sistem Pencernaan. (Online).
http://medicastore.com/nutracare/isi_enzym.php. (di akses tanggal 13 Desemberber 2016).
FisiologiSistemPencernaanManusia. (Online).
http://www.anneahira.com/fisiologi-sistem-pencernaan-manusia.htm. (diaksestanggal 14 Desember 2016).
P. Evelyn , C. 2006. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum. (Diakses tanggal 12 Desember 2016)
S. Ethel. W. palupi (ed). Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Buku Kedokteran. (Diakses tanggal 12 Desember 2016)





SISTEM DIGESTIFA



Pencernaan adalah suatu proses kimia dari molekul makanan besar menjadi molekul yang lebih kecil yang dapat digunakan oleh sel. Proses pencernaan terjadi ketika enzim spesifik tertentu bercampur dengan makanan.
Sistem pencernaan manusia atau sistem digestif secara umum berfungsi memproses makanan yang kita makan. Sistem digestif ini terdiri dari beberapa organ dan kelenjar yang mencerna makanan, energi dan ekstrak nutrisi, dan kemudian membuang produk sampingan berupa limbah. Sistem pencernaan memiliki dua bagian utama yaitu saluran gastrointestinal (GI) atas dan bawah. Saluran pencernaan bagian atas terdiri dari mulut, faring, kerongkongan, dan lambung, sedangkan yang lebih rendah saluran pencernaan terdiri dari usus kecil, usus besar dan anus. Organ seperti hati, kandung empedu, dan pankreas juga merupakan bagian dari sistem pencernaan.
                                      
Saluran pencernaan pada manusia terdiri dari :
  1. mulut (cavum oris) dan faring,
  2. kerongkongan (esophagus),
  3. lambung (ventriculus),
  4. usus halus (intestinum),
  5. usus besar (colon),
  6. rectum dan
  7. muara pelepasan (anus).
 Saluran pencernaan dilapisi oleh lendir di permukaan dindingnya.

Mulut

Mulut merupakan organ pertama dari saluran pencernaan yang letaknya meluas dari bibir sampai ke istmus fausium, yaitu perbatasan antara mulut dan faring. Mulut terdiri dari dua bagian, yaitu: vetibulum oris dan kavita oris propia.
Organ kelengkapan mulut
1.      Bibir
Bagian eksternak bibir di tutupi oleh kulit dan bagiannya internalnya di lapisi oleh jaringan epitel yang mengandung mukosa. Bagian ini kaya pembuluh darah dan banyak terdapat ujung-ujung saraf sensorik. Pada kavum oris terdapat dua buah palatum (tulang langit-langit), yaitu palatum durum dan palatim mole.
2.    Pipi
   Merupakan alat kelengkapan mulut bagian luar yang di lapisi oleh  kulit dan bagian dalam di lapisi oleh jaringan epitel yang mengandung selaput lendir (membaran mukosa). Otot pengunyah memanjang dari maksila mandibula dan sifatnya lebih elastis. M.buksinator membentuk basis otot pipi sebelah luar. Pipi memiliki fasia bukofarigeal dengan jaringan lemak korpus adiposa bukae dengan kelenjar bukales.
3.    Gigi (dentis)
   Merupakan alat bantu yang berfungsi untuk mengunyah dan berbicara. Gigi terdiri dari gigi sulung dan gigi permanen.
    Gigi berfungsi untuk mengunyah makanan. Mengunyah adalah pemecah partikel besar menjadi partikel kecil suapaya dapat di telan tanpa menimbulkan tersendak. Proses ini merupakan proses mekanik pertama yang dia alami oleh saluran pencernaan. Apabila terdapat makanan dalam mulut maka terjadi rangsangan refleks otot-otot untuk menggerakan otot mandibula. 

Lidah
Lidah terdapat dalam kavum oris, merupakan susunan otot serat lintang yang kasar, dilengkapi dengan mukos lidah, dan berperan dalam proses mekanisme pencernaan di mulut dengan menggerakan ke segala arah.
Bagian-bagian lidah, yaitu:
a.      Pangkal lidah (radik lingua). Pada pangkal lidah begaian belakang terapat anak lidah yang berfungsi menutup jalan pernapasan pada waktu menelan supaya makanan tidak masuk ke jalan pernapasan.
b.  Panggul lidah (dorsum lingua). Pada bagian ini terdapat puting-puting pengecap (ujung saraf pengecap) untuk menentukan rasa makanan (manis, asam, asin, dan pahit). Pada panggul lidah terdapat jonjot-jonjot kecil sebagai puting pengecap terdiri dari banyak papila.
c.       Ujung lidah (apeks lingua) membantu membalikkan makanan, proses berbicara, merasakan makanan yang di makan, dan membantu proses menelan.

Kelenjar ludah
Merupakan kelenjar menskresi larutan mukus ke dalam mulut, menbasahi dan melumasi partikel makanan sebelum di telan. Kelenjar ini mengandung dau enzim pencernaan, yaitu: lipase lingua untuk mencerna lemak dan ptialin/amilase untuk mencerna tepung.
Bagian-bagian kelenjar ludah,
a.   Kelenjar ludah bawah rahang; terdapat di bawah rahang atas bagian tengah, salurannya bernama duktus wartoni, dan bermuara pada rongga mulut dekat frenolum lingua.
b.    Kelenjar ludah bawah lidah; terdapat di bawah selaput lendir dasar rongga mulut, bermuara di dasar rongga mulut, dan dipersarafi oleh saraf tak sadar.
c.    Kelenjar parotis, terletak di bawah bagian depan telinga di antara prosessus mastoid kiri dan kanan dekat os mandibula, salurannya bernama duktus stensoni, keluar dari glandula parotis menuju rongga mulut melalui pipi. Sekresi saliva normalnya setiap hari 1000-1500 ml.
Komposisi saliva
            ·          Air, 97%-99%
            ·          Glukoprotein (musin), dihasilakan oleh kelenjar-kelenjar mukosa sublingualis.
            ·          Ptialin (amilase) enzim pencernaan yang berfungsi mencerna tepung.
            ·          Garam-garam alkali
            ·          Sel-sel epitel
            ·          Sel kelenjar
            ·          Leukosit gas (oksigen) dan bakteri
Fungsi saliva
a.   Fungsi mekanis, mencampur saliva dengan makanan agar menjadi lunak atau setengah cair yang disebut bolus agar mudah di telan dan mendinginkan makanan.

b.      Fungsi kemis, melarutkan makanan yang kering untuk dapat dirasakan, misalnya butiran gulaa/garam dalam mulut akan larut dengan perantaraan saliva. Di samping itu, saliva juga memantua gigi-gigi yang menjadi busuk dengan cara mengubah suasana asam yang yang ditimbulkan bakteri pembusuk menjadi suasana alkalis.

Esofagus (kerongkongan)
Merupakan saluran pencernaan setelah mulut dan faring, panjangnya lebih kurang 25 cm. Posisinya vertikal, di mulai dari bagian tengah leher bawah faring sampai ujung bawah rongga dada di belakang trakea. Pada bagian dalam di belakang, jantung menembus diasrgama sampai rongga dada dan fundus lambung melewati persimpangan sebelah kiri difragma.

Sekresi esofagus bersifat mukoid dan berfungsi memberikan pelumas untuk pengerakan makanan melalui esofagus. Pada permulaan esofagus banyak terdapt kelenjar mukosa komposita. Bagian badan utamanya dibatasi oleh banyak kelenjar mukosa simplek untuk mecegah ekskresi mukosa oleh makanan yang baru masuk. Kelenjar komposita pada perbatasan esofagus dengan labung melindungi dinding esofagus dari pencernaan getah lambung.

Pada peralihan esofagus ke lambung terdapat sfingtr kardiak yang di bentuk oleh lapisan otot sirkuler esofagus. Sfingter ini terbuka secara refleks pada akhir peristiwa menelan. Tunika mukosa esofagus mempunyia epitel gepeng berlapis yang mengandung kelenjar-kelenjar mukus (glandula esofagus).
Fungsi utama sfingter esofagus bawah adalah mencegah isi lambung naik lagi ke atas ke esofagus. Isi lambung snagat asam dan banyak mengandung enzim proteolitik. Esofagus tidak mampu menahan kerja pencernaan sekret lambung dalam waktu lama.

Lambung
Adalah sebuah kantong muskular yang letaknya antara esofagus dan usus halus sebelah kiri abdomen di bawh diafragma bagian depan pankreas dan limpa. Lambung merupakan saluran yang dapat mengembang karena adanya gerakan peristaltik terutama di daerah epigaster. Variasi dari bentuk lambung sesuai dengan jumlah makanan yang masuk, adanya gelombang peristaltik tekanan organ lain, dan postur tubuh.

Struktur lambung

1.      Fundus ventrikuli; bagian ini menonjol ke atas, terletak sebelah kiri osteum karidakum, dan biasanya berisi gas. Pada batas dengan esofagus terdapat katup sfingter kardiak.
2.      Korpus ventrikuli; bagian ini merupakan segitiga osteum kardiakum, yaitu suatu lekukan pada bagian bawah kurvatura minor dan merupakan bagian utam dari lambung.
3.    Antrum pilorus; merupakan bagian lambung yang berbentuk tabung dan mempunyai otot yang tebal mebentuk sfingter pilorus. Antrum pilorus. Antrum pilorus merupakan muara bagian distal dan berlanjut ke duodenum.
4.   Kurvatura minor; terletak di sebelah kanan lambung dan terbentang dan osteum kardiak sampai ke pilorus. Kurvatura minor dihubungkan ke hepar oleh omentum minor, suatu lipatan ganda dari peritonium.
5.   Kurvatura mayor; bagian ini terbentang pada sisi kiri ostrum kardiakum melalui fundus ventrikuli menuju ke kanan sampai ke pilorus inferior. Kurvatura mayor lebih panjang dari kurvatura minor dan dihubungkan dengan kolon transversum oleh omentum mayor lipatan ganda dari peritonium.
6.      Osteum kardiakum; merupakan tempat esofagus bagian abdomen masuk ke lambung. Pada bagian ini terdapat orifisum pilorus yang tidak mempunyai sfingter khusus, hanya berbnetuk cinci yang membuka dan menutup osteum dengan kontraksi dan relaksasi. Osteum dapat tertutup oleh lipatan membran mukosa dan serat otot pada dasas esofagus.
  
Lapisan lambung
a.     Lapisan selaput lendir (mukosa). Bila lambung dikosongkan, lapisan ini berlipat-lipat yang di sebut rungae.
b.      Lapisan otot melingkar (m.aurikularis). lapisan ini merupakan jaringan otot yang kuat.
c.       Lapisan otot miring (m.obliques). lapisan ini mempunyai otot bergaris miring.
d.   Lapisan otot panjang (m.longitudinal). lapisan ini merupakan susunan lapisan otot lambunng yang panjang.
e.      Jaringan ikat (peritonium)atau serosa. Jaringan ini melapisi lambung bagian luar

Fungsi lambung
Lambung menampung makanan yang masuk melalui esofagus, menghancurkan makanan, dan menghaluskan makanan dengan gerakan peristaltik lambung dan getah lambung. Penghancuran makanan dilakukan dengan dua cara, yaitu kimiawi dan mekanis.
a.    Mekanis menyimpan, mencampur dengan sekret lambung, dan mengeluarkan kimus ke dalam usus. Pendorongan makanan terjadi secara gerakan peristaltik setiap 20 detik.
b.    Kimiawi (khemis). Bolus dalam lambung akan di campur dengan asam lambung dan enzim-enzim tergantung jenis makanan enzim yang dihasilakan, antara lain: pepsin, asam garam, renin, dan lapisan lambung.
1. Pepsin, memecah putih telur menjadi asam amino (albumin dan pepton) agar dapatdiabsorbsi di intestinum minor.
2.  Asam garam (HCL), mengasamkan makanan sebagai  antiseptik dan desinektan yang masuk ke dalam makanan. Di samping itu, mengubah pepsinogen menjadi pepsin dalam suasana asam.
3.     Renin, sebagai ragi membekukan susu dan membentuk kasein dan kaseinogen dari protein.
4.   Lapisan lambung memecah lemak menjadi asam lemak untuk merangsang sekresi getah lambung.

Usus Halus  (intestinum minor)
Merupakan bagian dari sistem pencernaan makanan yang berpangkal pada pilorus dan berakhir pada sekum, panjangnya lebih kurang 6 meter, dan merupakan saluran pencernaan yang paling panjang dari tempat proses pencernaan dan absorpsi pencernaan. Bentuk dan susunannya berupa liptan-lipatan melingkar. Makanan dan intestinum minor dapt masuk karena adanya gerakan yang memberikan permukaan yang lebih halus, banyak jonjot-jonjot tempat absorbsi dan memperluas permukaannya. Pada ujung dan pangkalnya terdapat katub. Intestinum minor terletak dalam rongga abdomen dan di kelilingi oleh usus besar.

Lapisan usus halus
1.  Tunika mukosa; lapisan ini banyak memiliki lipatan yang membentuk plika sirkularis dan villi intestinal (jonjot-jonjot)yang selalu bergerak karena pengaruh hormon jaringan villi kinnin. Villi ini banyak mengandung pembuluh darah dan limfe. Pada bagian ini terjadi penyerapan lemak yang telah di elmusi.
2.    Tunika propia; pada bagian dalam dari tunika mukosa terdapat jaringan limfoid noduli limpatisi dalam bnetuk sendiri-sendiri dan berkelompok. Tiap kelompok lebih kurang 20 moduli limpatisi. Kumpulan ini di sebut plaque peyeri yang merupakan tanda khas dari ileum. Pada penyakit tipus abdominalis, plaque peyery ini sering merandang karena infasi kuman salmonella typhosa.
3.   Tunika submukosa; pada lapisan ini terdapat anyaman pembuluh darah dan saraf yang merupakan anyaman saraf simpatis.
4.   Tunika muskularis; lapisan ini terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan otot sirkuler dan otot longotudinal. Di antara keduanya terdapat anyaman serabut saraf yang di sebut pleksus mienterikus auerbachi.
5.      Tunika serosa (adventisia); lapisan ini meliputi seluruh jejenum dan ileum.

Struktur usus halus

Duodenum
Bentuknya melengkung seperti kuku kuda. Pada lengkungan ini terdapat pankreas. Pada bagian kanan duodedum terdapat bagian yang membukut tempat bermuaranya saluran empedu (duktus koledukus) dan saluran pankreas (duktus pankreatikus) yang dinamakan papila vateri. Dinding duodenum mempunyai lapisan mukosa yang banyak mengandung kelenjar Brunner memproduksi getah intestinum.

Jejunum
Panjangnya 2-3 meter, berkelok-kelok, terdapat di sebelah kiri atas intestinum minor dengan perantaraan lipatan peritonium yang berbnetuk kipas (mesentrium). Akar mesentrium memungkinkan keluar masuknya arteri dan vena mesenterika superior dan pembuluh limfen dan saraf ke ruang antara lapisan peritonium yang membentuk mesenterium. Penampang jejunum lebih besar, dindingnya lebih tebal, dan banyak mengandung pembuluh darah.

Ileum
Ujung batas antara ileum dan jejunum tidak jelas, panjangnya lebih kurang 4-5 meter,. Ileum merupakan usus halus yang terletak di sebelah kanan bawah yang berhubungan dengan sekum perantaraan lubang yang di sebut orifisiumileosikalis yang di perkuat oleh sfingter dan di lengkapi oleh sebuah katub valvula ceicalis (valvula bauchini) yang berfungsi untuk mencengah cairan dalam kolon asendens agar tidak masuk kembali ke dalam ileum.

Fungsi usus halus
Usus halus  dan kelenjarnya merupakan bagian yang sangat penting dari saluran pencernaan kerena di sinilah terjadinya proses pencernaan yang terbesar dan penyerapan lebih kurang 85% dari selururh absorbsi. Fungsi usus halus sebagai berikut.
a.      Mensekresi cairan usus untuk menyempurnakan pengolahan zat makanan di usus halus.
b.      Menerima cairan empedu dan pankreas melalui duktus koledukus dan duktus pankretikus.
c.    Mencerna makanan. Getah usus dan pankreas mengandung enzim yang mengubah protein menjadi asam amino., karbohidrat menjadi glukosa, lemak menjadi asam lemak, dan gliserol. Dengan bantuan garam empedu,getah usus dan pankreas kasuk ke duodedum. Makanan disempurnakan oleh kontraksi kelenjar empedu pencernaan. Zat makanan di pecah menjadi bentuk-bentuk ynag lebih sederhana yang dapat di serap melalui dinding usus halus ke dalam aliran darahh dan limfe.
d.    Mengabsorbsi air garam dan vitamin, protein dalam bentuk asam amino, dan karbohidrat dalambnetuk monoksida. Makanan yang telat di serap akan terkumpul di dalam vena-vena halus kemudian berkumpul dalam vena yang besar, bermuara ke dalam vena porta, dan langsung di bawa ke hati. Di samping itu, ada juga melalui sistem saluran limfe. Dari seluruh limfe masing-masing akan bermuara ke dalam saluran limfe yang besar (duktus torasikus) dan masuk ke dalam vena jugularis.
e.    Menggerakkan kandungan usus sepanjang usus halus oleh kontraksi segmental pendek dan gelombang cepat yang menggerakan kandungan usus sepanjang usus menjadi lebih cepat.


Usus besar  (intestinum mayor)
Merupakan saluran pencernaan berupa usus berpenampang luas atau berdiameter besar dengan panjangnya lebih kurang 1,5-1,7 meter dan penampang 5-5 cm. Usus besar merupakan lanjutan dari usus halus yang tersusun seperti huruf U terbalik dan mengelilingi usus alus yang terbentang dari valvula ileocaecalis sampai ke anus

Lapisan usus besar
1.      Lapisan selaput lendir (mukosa); lapisan ini tidak memiliki villi, kripta-kripta dalam lebih kurang 0,5 mm, dan terletak berdekatan satu sam lain. Hampir seluru permukaan epitel kripta menghasilkan mukus pelumas. Epitel ynag tinggal lainnya mempumyai tepi bersilia dari mikrovilli yang mengabsorsi air.
2.      Lapisan otot melingkar (m.sirkuler); lapisan ini berada di sebelah dalam dan berbentuk lingkaran.
3.      Lapian otot memanjang (m.longitudiinal); lapisan otot ini berkumpul menjadi 3 pita panjnag dengan lebar 1 cm yang di sebut teniacoli. Lapisan ini terdiri dari tenia libera (di anterior), tenia omentalis (di posterior, lateral), dan tenia mesacolica ( di posterior dan medial).
4.      Lapisan jaringan ikat (serosa); lapisan ini merupakan jaringan ikat yang kuat yang berada di sebelah luar.

Fungsi Usus besar
a.  Menyerap air dan elektrolit. Usus besar menyerap air dan elektrolit untuk kemudian sisa massa membentuk massa yang semisolid atau lembek yang di sebut feses.
b.     Menyyimpan bahan feses sampai saat defekasi. Fases ini terdiri dari sisa makanan, serat-serat selulosa sel-sel epitel bakteri, bahan sisa sekresi (lambung, kelenjar intestin, hati, dan pankreas), magnesium fosttat, dan Fe.
c.    Tempat tinggal bakteri colli. Sebagian dari kolon berhubungan dengan fungsi pencernaan dan sebagian lagi berhubungan dengan penyimpanan. Untuk kedua fungsi ini tidak diperlukan gerakan yang kuat, cukup dengan pergerakan yang lemah.

Struktur usus besar
Sekum
Kantong lebar terletak pada fossa iliaka dekstra. Ileum memasuki fossa iliaka sisi kiri osteum ileosekalis. Pada bagian bawah sekum terdapat apendiks vermiformis, bentuknya seperti cacing dan di sebut umbai cacing. Panjangnya lebih kurang 6 cm. Muara apendiks pada sekum ditentukan oleh titik yaitu: daerah antara 1/3 bagian kanan dan 1/3 bagian tengah garis menghubungkan kedua spina iliaka anterior (SIAS). Sekum seluruhnya ditutupi oleh peritonium agar mudah bergerak walaupin tidak mempunyai mesenterium dan dapat diraba melalui dinding abdomen. Ileum bermuara pada sekum dan membentuk sebuah katub yang dinamakan vavula coli (bauchini).

Titk McBurney merupakan tempat proyeksi muara ileum de dalam sekum. Titk potong tepi lateralis m.rektus abdominus dekstra dengan garis penghubung (SIAS) kanan dengan pusat sekitar sama dengan 1/3 lateral garis monro (garis menghubungkan SIAS dengan pusat). Pada waktu peradangan apendiks (apendisitis), daerah ini sangat ssakit tertekan, kadang-kadang perlu dibuang (apendektomi).

Kolon asendens
Bagian ini memanjang dari sekum ke fossa iliaka kanan smapai ke sebelah kanan abdomen. Panjangnya 13 cm, terletak di bawah abdomen sebela kanan, dan di bawah hati membelok ke kiri. Lengkungan ini di sebut fleksura hepatika (fleksura koli dekstra dan di lanjutkan dengan kolon transversum.

Kolon transversum
Panjangnya lebih kurang 38 cm, membujur dari kolon asendens sampai ke kolon desendens, berada di bawah abdomen sebelah kanan tepat belokan yang di sebut fleksura lienalis (fleksura koli sinistra), dan mempunyai mesenterium yang melekat pada permukaan posterior tirai omentum mayus.

Kolon desendens
Panjangnya lebih kurang 25 cm, terletak di bawah abdomen bagian kiri, dari atas ke bawah, dari depan fleksura lirnalis sampai di depan ileum kiri, bersambung dengan sigmoid, dan di belakang peritonium (retroperitonial).

Kolon sigmoid
Bagian ini merupakan lanjutan dari kolon desendens. Panjangnya 40 cm, terletak miring dalam rongga pelvis sebelah kiri, berbentuk huruf S, unjung bawahnya berhubungan dengan rektum, berakhir setinggi vertebrae sakralis 3-4, dan kolon sigmoid ini di tunjang oleh mesenterium yang di sebut mesokolon sigmoideum.

Rektum
Bagian ini merupakan lanjutan dari kolon sigmoid yang menghubungkan intestinum mayor dengan anus sepanjang 12 cm yang di mulai dari pertengahan sakrum dan berakhir pada kanalis anus. Rektum terletak dalam rongga pelvis di depan os sakrum dan os koksigis.
Rektum terdiri dari dua bagian, yaitu:
a.    Rektum propia, bagian yang melebar di sebut ampula rekti. Jika ampula rekti terisi makanan, akan timbul hasrat defekasi.
b.    Pars analis rekti, sebelah bawahnya ditutupi oleh serat-serat otot polos (m.sfingter ani internus) dan serabut otot lurik (m.sfingter ani eksternus). Kedua otot ini berperan pada waktu defekasi. Tunika mukosa rektum banyak mengandung pembuluh darah, jaringan mukosa, dan jaringan ototyang membentuk lipatan yang di sebut kolumna rektalis. Pada bagian bawah kolumna rektalis terdapat pembuluh darah vena rektalis (v.hemoroidalis superior, inferior) yang sering mengalami pelebaran atau varises yang di sebut hemoroid (wasir).

Anus 
Anus merupakan bagian dari saluran pencernaan dengan dunia luar yang terletak di dasar pelvis dan dindingnya diperkuat oleh sfingter ani yang terdiri dari:
a.      Sfingter ani internus sebelah dalam bekerja tidak menurut kehendak,
b.      Sfingter levator ani bagian tengah bekerja tidak meurut kehendak, dan
c.       Sfingter ani eksternus sebelah luar bekerha menurut kehendak.

Hati (hepar)
Merupakan kelenjar aksesori terbesar dalam tubuh, berwarna coklat dengan berat 1000-1800 gram. Hati terletak dalam rongga perut sebelah kanan atas di bawah diafragma.
Fungsi hati
1.      Metabolik; metabolisme asimilasi karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin dan produksi energi.
2.      Eksretori; produksi empedu oleh sel hati (bilirubin,kolesterol garam empedu), ke dalam empedu juga diekskresikan zat yang berasal dari luar tubuh seperti logam-logam berat, bermacam zat warna dan lain-lain.
3.    Pertahanan tubuh; detoksikasi racun siap untuk dikeluarkan, melakukan fagositosis terhadap benda asing langsung membentuk antibodi.
4.      Mengatur suhu tubuh; berperan membentuk darah dan heparin.

Kandung empedu (vesika fellea)
Adalah kantong yang berbentuk buah pir yang terletak pada permukaan viseral, diliputi oleh peritonium kecuali bagian yang melekat pada hepar, dan terletak pada permukaan bawah hati di antara lobus dekstra dan lobus kuadratus hati.

Unsur-unsur cairan empedu
Garam-garam empedu disentasi oleh hepar dari kolestrol, suatu alkohol steroid yang banyak dihasilkan hati. Garam empedu berfungsi membantu pencernaan lemak dan mengemulasi lemak dengan kelenjar lipase dan penkreas.

Pankreas
Merupakan organ yang lunak, berjalan miring menyilang dinding posterior abdomen pada regio epigastrium, terletak di belakang lambung, dan terbentang dari duodenum sampai ke limpa. Pankreas merupakan kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin. Kelenjar eksokrin menghasilkan sekret yang mengandung enzim yang dapat menghidrolisis protein, lemak, dan karbohidrat, sedangkan endokrit menghasilkan hormon insulin dan glukagon yang memegang peranan penting pada metabolisme karbohidrat.

Sumber: 
Sarpini, Rusbandi. 2015. Anatomi & Fisiologi Tubuh Manusia Untuk Paramedis.Bogor:Penerbit IN MEDIA.
Sloane,Ethel. 1995. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran


 
miss zubir's blog Blog Design by Ipietoon