Pencernaan adalah suatu proses kimia dari molekul makanan besar menjadi molekul yang lebih kecil yang dapat digunakan oleh sel. Proses pencernaan terjadi ketika enzim spesifik tertentu bercampur dengan makanan.
Sistem pencernaan manusia atau sistem digestif secara umum berfungsi memproses makanan yang kita makan. Sistem digestif ini terdiri dari beberapa organ dan kelenjar yang mencerna makanan, energi dan ekstrak nutrisi, dan kemudian membuang produk sampingan berupa limbah. Sistem pencernaan memiliki dua bagian utama yaitu saluran gastrointestinal (GI) atas dan bawah. Saluran pencernaan bagian atas terdiri dari mulut, faring, kerongkongan, dan lambung, sedangkan yang lebih rendah saluran pencernaan terdiri dari usus kecil, usus besar dan anus. Organ seperti hati, kandung empedu, dan pankreas juga merupakan bagian dari sistem pencernaan.
Saluran
pencernaan pada manusia terdiri dari :
- mulut
(cavum oris) dan faring,
- kerongkongan
(esophagus),
- lambung
(ventriculus),
- usus
halus (intestinum),
- usus
besar (colon),
- rectum dan
- muara
pelepasan (anus).
Saluran pencernaan dilapisi oleh lendir
di permukaan dindingnya.
Mulut
Mulut
merupakan organ pertama dari saluran pencernaan yang letaknya meluas dari bibir
sampai ke istmus fausium, yaitu perbatasan antara mulut dan faring. Mulut
terdiri dari dua bagian, yaitu: vetibulum oris dan kavita oris propia.
Organ
kelengkapan mulut
1. Bibir
Bagian
eksternak bibir di tutupi oleh kulit dan bagiannya internalnya di lapisi oleh
jaringan epitel yang mengandung mukosa. Bagian ini kaya pembuluh darah dan
banyak terdapat ujung-ujung saraf sensorik. Pada kavum oris terdapat dua buah
palatum (tulang langit-langit), yaitu palatum durum dan palatim mole.
2. Pipi
Merupakan alat kelengkapan mulut
bagian luar yang di lapisi oleh kulit dan bagian dalam di lapisi oleh
jaringan epitel yang mengandung selaput lendir (membaran mukosa). Otot
pengunyah memanjang dari maksila mandibula dan sifatnya lebih elastis.
M.buksinator membentuk basis otot pipi sebelah luar. Pipi memiliki fasia
bukofarigeal dengan jaringan lemak korpus adiposa bukae dengan kelenjar
bukales.
3. Gigi (dentis)
Merupakan alat bantu yang
berfungsi untuk mengunyah dan berbicara. Gigi terdiri dari gigi sulung dan gigi
permanen.
Gigi berfungsi untuk mengunyah
makanan. Mengunyah adalah pemecah partikel besar menjadi partikel kecil suapaya
dapat di telan tanpa menimbulkan tersendak. Proses ini merupakan proses mekanik
pertama yang dia alami oleh saluran pencernaan. Apabila terdapat makanan dalam
mulut maka terjadi rangsangan refleks otot-otot untuk menggerakan otot
mandibula.
Lidah
Lidah
terdapat dalam kavum oris, merupakan susunan otot serat lintang yang kasar,
dilengkapi dengan mukos lidah, dan berperan dalam proses mekanisme pencernaan
di mulut dengan menggerakan ke segala arah.
Bagian-bagian
lidah, yaitu:
a. Pangkal
lidah (radik lingua). Pada pangkal lidah begaian belakang terapat anak lidah
yang berfungsi menutup jalan pernapasan pada waktu menelan supaya makanan tidak
masuk ke jalan pernapasan.
b. Panggul lidah (dorsum lingua).
Pada bagian ini terdapat puting-puting pengecap (ujung saraf pengecap) untuk
menentukan rasa makanan (manis, asam, asin, dan pahit). Pada panggul lidah
terdapat jonjot-jonjot kecil sebagai puting pengecap terdiri dari banyak
papila.
c. Ujung
lidah (apeks lingua) membantu membalikkan makanan, proses berbicara, merasakan
makanan yang di makan, dan membantu proses menelan.
Kelenjar
ludah
Merupakan
kelenjar menskresi larutan mukus ke dalam mulut, menbasahi dan melumasi
partikel makanan sebelum di telan. Kelenjar ini mengandung dau enzim
pencernaan, yaitu: lipase lingua untuk mencerna lemak dan ptialin/amilase untuk
mencerna tepung.
Bagian-bagian
kelenjar ludah,
a. Kelenjar ludah bawah
rahang; terdapat di bawah rahang atas bagian tengah, salurannya bernama duktus
wartoni, dan bermuara pada rongga mulut dekat frenolum lingua.
b. Kelenjar ludah bawah
lidah; terdapat di bawah selaput lendir dasar rongga mulut, bermuara di dasar
rongga mulut, dan dipersarafi oleh saraf tak sadar.
c. Kelenjar parotis,
terletak di bawah bagian depan telinga di antara prosessus mastoid kiri dan
kanan dekat os mandibula, salurannya bernama duktus stensoni, keluar dari
glandula parotis menuju rongga mulut melalui pipi. Sekresi saliva normalnya
setiap hari 1000-1500 ml.
Komposisi
saliva
· Air,
97%-99%
· Glukoprotein
(musin), dihasilakan oleh kelenjar-kelenjar mukosa sublingualis.
· Ptialin
(amilase) enzim pencernaan yang berfungsi mencerna tepung.
· Garam-garam
alkali
· Sel-sel
epitel
· Sel
kelenjar
· Leukosit
gas (oksigen) dan bakteri
Fungsi
saliva
a. Fungsi mekanis, mencampur
saliva dengan makanan agar menjadi lunak atau setengah cair yang disebut bolus
agar mudah di telan dan mendinginkan makanan.
b. Fungsi
kemis, melarutkan makanan yang kering untuk dapat dirasakan, misalnya butiran
gulaa/garam dalam mulut akan larut dengan perantaraan saliva. Di samping itu,
saliva juga memantua gigi-gigi yang menjadi busuk dengan cara mengubah suasana
asam yang yang ditimbulkan bakteri pembusuk menjadi suasana alkalis.
Esofagus
(kerongkongan)
Merupakan
saluran pencernaan setelah mulut dan faring, panjangnya lebih kurang 25 cm.
Posisinya vertikal, di mulai dari bagian tengah leher bawah faring sampai ujung
bawah rongga dada di belakang trakea. Pada bagian dalam di belakang, jantung
menembus diasrgama sampai rongga dada dan fundus lambung melewati persimpangan
sebelah kiri difragma.
Sekresi
esofagus bersifat mukoid dan berfungsi memberikan pelumas untuk pengerakan makanan
melalui esofagus. Pada permulaan esofagus banyak terdapt kelenjar mukosa
komposita. Bagian badan utamanya dibatasi oleh banyak kelenjar mukosa simplek
untuk mecegah ekskresi mukosa oleh makanan yang baru masuk. Kelenjar komposita
pada perbatasan esofagus dengan labung melindungi dinding esofagus dari
pencernaan getah lambung.
Pada
peralihan esofagus ke lambung terdapat sfingtr kardiak yang di bentuk oleh
lapisan otot sirkuler esofagus. Sfingter ini terbuka secara refleks pada akhir
peristiwa menelan. Tunika mukosa esofagus mempunyia epitel gepeng berlapis yang
mengandung kelenjar-kelenjar mukus (glandula esofagus).
Fungsi
utama sfingter esofagus bawah adalah mencegah isi lambung naik lagi ke atas ke
esofagus. Isi lambung snagat asam dan banyak mengandung enzim proteolitik.
Esofagus tidak mampu menahan kerja pencernaan sekret lambung dalam waktu lama.
Lambung
Adalah
sebuah kantong muskular yang letaknya antara esofagus dan usus halus sebelah
kiri abdomen di bawh diafragma bagian depan pankreas dan limpa. Lambung
merupakan saluran yang dapat mengembang karena adanya gerakan peristaltik
terutama di daerah epigaster. Variasi dari bentuk lambung sesuai dengan jumlah
makanan yang masuk, adanya gelombang peristaltik tekanan organ lain, dan postur
tubuh.
Struktur
lambung
1. Fundus
ventrikuli; bagian ini menonjol ke atas, terletak sebelah kiri osteum
karidakum, dan biasanya berisi gas. Pada batas dengan esofagus terdapat katup
sfingter kardiak.
2. Korpus
ventrikuli; bagian ini merupakan segitiga osteum kardiakum, yaitu suatu lekukan
pada bagian bawah kurvatura minor dan merupakan bagian utam dari lambung.
3. Antrum pilorus;
merupakan bagian lambung yang berbentuk tabung dan mempunyai otot yang tebal
mebentuk sfingter pilorus. Antrum pilorus. Antrum pilorus merupakan muara
bagian distal dan berlanjut ke duodenum.
4. Kurvatura minor; terletak
di sebelah kanan lambung dan terbentang dan osteum kardiak sampai ke pilorus.
Kurvatura minor dihubungkan ke hepar oleh omentum minor, suatu lipatan ganda
dari peritonium.
5. Kurvatura mayor; bagian
ini terbentang pada sisi kiri ostrum kardiakum melalui fundus ventrikuli menuju
ke kanan sampai ke pilorus inferior. Kurvatura mayor lebih panjang dari
kurvatura minor dan dihubungkan dengan kolon transversum oleh omentum mayor lipatan
ganda dari peritonium.
6. Osteum
kardiakum; merupakan tempat esofagus bagian abdomen masuk ke lambung. Pada
bagian ini terdapat orifisum pilorus yang tidak mempunyai sfingter khusus,
hanya berbnetuk cinci yang membuka dan menutup osteum dengan kontraksi dan
relaksasi. Osteum dapat tertutup oleh lipatan membran mukosa dan serat otot
pada dasas esofagus.
Lapisan
lambung
a. Lapisan
selaput lendir (mukosa). Bila lambung dikosongkan, lapisan ini berlipat-lipat
yang di sebut rungae.
b. Lapisan
otot melingkar (m.aurikularis). lapisan ini merupakan jaringan otot yang kuat.
c. Lapisan
otot miring (m.obliques). lapisan ini mempunyai otot bergaris miring.
d. Lapisan otot panjang
(m.longitudinal). lapisan ini merupakan susunan lapisan otot lambunng yang
panjang.
e. Jaringan
ikat (peritonium)atau serosa. Jaringan ini melapisi lambung bagian luar
Fungsi
lambung
Lambung
menampung makanan yang masuk melalui esofagus, menghancurkan makanan, dan
menghaluskan makanan dengan gerakan peristaltik lambung dan getah lambung.
Penghancuran makanan dilakukan dengan dua cara, yaitu kimiawi dan mekanis.
a. Mekanis menyimpan,
mencampur dengan sekret lambung, dan mengeluarkan kimus ke dalam usus.
Pendorongan makanan terjadi secara gerakan peristaltik setiap 20 detik.
b. Kimiawi (khemis).
Bolus dalam lambung akan di campur dengan asam lambung dan enzim-enzim
tergantung jenis makanan enzim yang dihasilakan, antara lain: pepsin, asam
garam, renin, dan lapisan lambung.
1. Pepsin, memecah putih telur menjadi
asam amino (albumin dan pepton) agar dapatdiabsorbsi di intestinum minor.
2. Asam garam (HCL), mengasamkan
makanan sebagai antiseptik dan desinektan yang masuk ke dalam makanan. Di
samping itu, mengubah pepsinogen menjadi pepsin dalam suasana asam.
3. Renin, sebagai ragi
membekukan susu dan membentuk kasein dan kaseinogen dari protein.
4. Lapisan lambung memecah lemak
menjadi asam lemak untuk merangsang sekresi getah lambung.
Usus
Halus (intestinum minor)
Merupakan
bagian dari sistem pencernaan makanan yang berpangkal pada pilorus dan berakhir
pada sekum, panjangnya lebih kurang 6 meter, dan merupakan saluran pencernaan
yang paling panjang dari tempat proses pencernaan dan absorpsi pencernaan.
Bentuk dan susunannya berupa liptan-lipatan melingkar. Makanan dan intestinum
minor dapt masuk karena adanya gerakan yang memberikan permukaan yang lebih
halus, banyak jonjot-jonjot tempat absorbsi dan memperluas permukaannya. Pada
ujung dan pangkalnya terdapat katub. Intestinum minor terletak dalam rongga
abdomen dan di kelilingi oleh usus besar.
Lapisan
usus halus
1. Tunika mukosa; lapisan ini
banyak memiliki lipatan yang membentuk plika sirkularis dan villi intestinal
(jonjot-jonjot)yang selalu bergerak karena pengaruh hormon jaringan villi
kinnin. Villi ini banyak mengandung pembuluh darah dan limfe. Pada bagian ini
terjadi penyerapan lemak yang telah di elmusi.
2. Tunika propia; pada
bagian dalam dari tunika mukosa terdapat jaringan limfoid noduli limpatisi
dalam bnetuk sendiri-sendiri dan berkelompok. Tiap kelompok lebih kurang 20
moduli limpatisi. Kumpulan ini di sebut plaque peyeri yang merupakan tanda khas
dari ileum. Pada penyakit tipus abdominalis, plaque peyery ini sering merandang
karena infasi kuman salmonella typhosa.
3. Tunika submukosa; pada
lapisan ini terdapat anyaman pembuluh darah dan saraf yang merupakan anyaman
saraf simpatis.
4. Tunika muskularis; lapisan ini
terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan otot sirkuler dan otot longotudinal. Di
antara keduanya terdapat anyaman serabut saraf yang di sebut pleksus
mienterikus auerbachi.
5. Tunika
serosa (adventisia); lapisan ini meliputi seluruh jejenum dan ileum.
Struktur
usus halus
Duodenum
Bentuknya
melengkung seperti kuku kuda. Pada lengkungan ini terdapat pankreas. Pada
bagian kanan duodedum terdapat bagian yang membukut tempat bermuaranya saluran
empedu (duktus koledukus) dan saluran pankreas (duktus pankreatikus) yang
dinamakan papila vateri. Dinding duodenum mempunyai lapisan mukosa yang banyak
mengandung kelenjar Brunner memproduksi getah intestinum.
Jejunum
Panjangnya
2-3 meter, berkelok-kelok, terdapat di sebelah kiri atas intestinum minor
dengan perantaraan lipatan peritonium yang berbnetuk kipas (mesentrium). Akar
mesentrium memungkinkan keluar masuknya arteri dan vena mesenterika superior
dan pembuluh limfen dan saraf ke ruang antara lapisan peritonium yang membentuk
mesenterium. Penampang jejunum lebih besar, dindingnya lebih tebal, dan banyak
mengandung pembuluh darah.
Ileum
Ujung
batas antara ileum dan jejunum tidak jelas, panjangnya lebih kurang 4-5 meter,.
Ileum merupakan usus halus yang terletak di sebelah kanan bawah yang
berhubungan dengan sekum perantaraan lubang yang di sebut orifisiumileosikalis
yang di perkuat oleh sfingter dan di lengkapi oleh sebuah katub valvula
ceicalis (valvula bauchini) yang berfungsi untuk mencengah cairan dalam kolon
asendens agar tidak masuk kembali ke dalam ileum.
Fungsi
usus halus
Usus
halus dan kelenjarnya merupakan bagian yang sangat penting dari saluran
pencernaan kerena di sinilah terjadinya proses pencernaan yang terbesar dan
penyerapan lebih kurang 85% dari selururh absorbsi. Fungsi usus halus sebagai
berikut.
a. Mensekresi
cairan usus untuk menyempurnakan pengolahan zat makanan di usus halus.
b. Menerima
cairan empedu dan pankreas melalui duktus koledukus dan duktus pankretikus.
c. Mencerna makanan.
Getah usus dan pankreas mengandung enzim yang mengubah protein menjadi asam
amino., karbohidrat menjadi glukosa, lemak menjadi asam lemak, dan gliserol.
Dengan bantuan garam empedu,getah usus dan pankreas kasuk ke duodedum. Makanan
disempurnakan oleh kontraksi kelenjar empedu pencernaan. Zat makanan di pecah
menjadi bentuk-bentuk ynag lebih sederhana yang dapat di serap melalui dinding
usus halus ke dalam aliran darahh dan limfe.
d. Mengabsorbsi air garam
dan vitamin, protein dalam bentuk asam amino, dan karbohidrat dalambnetuk
monoksida. Makanan yang telat di serap akan terkumpul di dalam vena-vena halus
kemudian berkumpul dalam vena yang besar, bermuara ke dalam vena porta, dan
langsung di bawa ke hati. Di samping itu, ada juga melalui sistem saluran
limfe. Dari seluruh limfe masing-masing akan bermuara ke dalam saluran limfe
yang besar (duktus torasikus) dan masuk ke dalam vena jugularis.
e. Menggerakkan
kandungan usus sepanjang usus halus oleh kontraksi segmental pendek dan
gelombang cepat yang menggerakan kandungan usus sepanjang usus menjadi lebih
cepat.
Usus
besar (intestinum mayor)
Merupakan
saluran pencernaan berupa usus berpenampang luas atau berdiameter besar dengan
panjangnya lebih kurang 1,5-1,7 meter dan penampang 5-5 cm. Usus besar
merupakan lanjutan dari usus halus yang tersusun seperti huruf U terbalik dan
mengelilingi usus alus yang terbentang dari valvula ileocaecalis sampai ke anus
Lapisan
usus besar
1. Lapisan
selaput lendir (mukosa); lapisan ini tidak memiliki villi, kripta-kripta dalam
lebih kurang 0,5 mm, dan terletak berdekatan satu sam lain. Hampir seluru
permukaan epitel kripta menghasilkan mukus pelumas. Epitel ynag tinggal lainnya
mempumyai tepi bersilia dari mikrovilli yang mengabsorsi air.
2. Lapisan
otot melingkar (m.sirkuler); lapisan ini berada di sebelah dalam dan berbentuk
lingkaran.
3. Lapian
otot memanjang (m.longitudiinal); lapisan otot ini berkumpul menjadi 3 pita
panjnag dengan lebar 1 cm yang di sebut teniacoli. Lapisan ini terdiri dari
tenia libera (di anterior), tenia omentalis (di posterior, lateral), dan tenia
mesacolica ( di posterior dan medial).
4. Lapisan
jaringan ikat (serosa); lapisan ini merupakan jaringan ikat yang kuat yang
berada di sebelah luar.
Fungsi
Usus besar
a. Menyerap air dan elektrolit.
Usus besar menyerap air dan elektrolit untuk kemudian sisa massa membentuk
massa yang semisolid atau lembek yang di sebut feses.
b. Menyyimpan
bahan feses sampai saat defekasi. Fases ini terdiri dari sisa makanan,
serat-serat selulosa sel-sel epitel bakteri, bahan sisa sekresi (lambung,
kelenjar intestin, hati, dan pankreas), magnesium fosttat, dan Fe.
c. Tempat tinggal bakteri
colli. Sebagian dari kolon berhubungan dengan fungsi pencernaan dan sebagian
lagi berhubungan dengan penyimpanan. Untuk kedua fungsi ini tidak diperlukan
gerakan yang kuat, cukup dengan pergerakan yang lemah.
Struktur
usus besar
Sekum
Kantong
lebar terletak pada fossa iliaka dekstra. Ileum memasuki fossa iliaka sisi kiri
osteum ileosekalis. Pada bagian bawah sekum terdapat apendiks vermiformis,
bentuknya seperti cacing dan di sebut umbai cacing. Panjangnya lebih kurang 6
cm. Muara apendiks pada sekum ditentukan oleh titik yaitu: daerah antara 1/3
bagian kanan dan 1/3 bagian tengah garis menghubungkan kedua spina iliaka
anterior (SIAS). Sekum seluruhnya ditutupi oleh peritonium agar mudah bergerak
walaupin tidak mempunyai mesenterium dan dapat diraba melalui dinding abdomen.
Ileum bermuara pada sekum dan membentuk sebuah katub yang dinamakan vavula coli
(bauchini).
Titk
McBurney merupakan tempat proyeksi muara ileum de dalam sekum. Titk potong tepi
lateralis m.rektus abdominus dekstra dengan garis penghubung (SIAS) kanan
dengan pusat sekitar sama dengan 1/3 lateral garis monro (garis menghubungkan
SIAS dengan pusat). Pada waktu peradangan apendiks (apendisitis), daerah ini
sangat ssakit tertekan, kadang-kadang perlu dibuang (apendektomi).
Kolon
asendens
Bagian
ini memanjang dari sekum ke fossa iliaka kanan smapai ke sebelah kanan abdomen.
Panjangnya 13 cm, terletak di bawah abdomen sebela kanan, dan di bawah hati
membelok ke kiri. Lengkungan ini di sebut fleksura hepatika (fleksura koli
dekstra dan di lanjutkan dengan kolon transversum.
Kolon
transversum
Panjangnya
lebih kurang 38 cm, membujur dari kolon asendens sampai ke kolon desendens,
berada di bawah abdomen sebelah kanan tepat belokan yang di sebut fleksura
lienalis (fleksura koli sinistra), dan mempunyai mesenterium yang melekat pada
permukaan posterior tirai omentum mayus.
Kolon
desendens
Panjangnya
lebih kurang 25 cm, terletak di bawah abdomen bagian kiri, dari atas ke bawah,
dari depan fleksura lirnalis sampai di depan ileum kiri, bersambung dengan
sigmoid, dan di belakang peritonium (retroperitonial).
Kolon
sigmoid
Bagian
ini merupakan lanjutan dari kolon desendens. Panjangnya 40 cm, terletak miring
dalam rongga pelvis sebelah kiri, berbentuk huruf S, unjung bawahnya berhubungan
dengan rektum, berakhir setinggi vertebrae sakralis 3-4, dan kolon sigmoid ini
di tunjang oleh mesenterium yang di sebut mesokolon sigmoideum.
Rektum
Bagian
ini merupakan lanjutan dari kolon sigmoid yang menghubungkan intestinum mayor
dengan anus sepanjang 12 cm yang di mulai dari pertengahan sakrum dan berakhir
pada kanalis anus. Rektum terletak dalam rongga pelvis di depan os sakrum dan
os koksigis.
Rektum
terdiri dari dua bagian, yaitu:
a. Rektum propia,
bagian yang melebar di sebut ampula rekti. Jika ampula rekti terisi makanan,
akan timbul hasrat defekasi.
b. Pars analis rekti,
sebelah bawahnya ditutupi oleh serat-serat otot polos (m.sfingter ani internus)
dan serabut otot lurik (m.sfingter ani eksternus). Kedua otot ini berperan pada
waktu defekasi. Tunika mukosa rektum banyak mengandung pembuluh darah, jaringan
mukosa, dan jaringan ototyang membentuk lipatan yang di sebut kolumna rektalis.
Pada bagian bawah kolumna rektalis terdapat pembuluh darah vena rektalis
(v.hemoroidalis superior, inferior) yang sering mengalami pelebaran atau
varises yang di sebut hemoroid (wasir).
Anus
Anus
merupakan bagian dari saluran pencernaan dengan dunia luar yang terletak di
dasar pelvis dan dindingnya diperkuat oleh sfingter ani yang terdiri dari:
a. Sfingter
ani internus sebelah dalam bekerja tidak menurut kehendak,
b. Sfingter
levator ani bagian tengah bekerja tidak meurut kehendak, dan
c. Sfingter
ani eksternus sebelah luar bekerha menurut kehendak.
Hati
(hepar)
Merupakan
kelenjar aksesori terbesar dalam tubuh, berwarna coklat dengan berat 1000-1800
gram. Hati terletak dalam rongga perut sebelah kanan atas di bawah diafragma.
Fungsi
hati
1. Metabolik;
metabolisme asimilasi karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin dan produksi
energi.
2. Eksretori;
produksi empedu oleh sel hati (bilirubin,kolesterol garam empedu), ke dalam
empedu juga diekskresikan zat yang berasal dari luar tubuh seperti logam-logam
berat, bermacam zat warna dan lain-lain.
3. Pertahanan tubuh;
detoksikasi racun siap untuk dikeluarkan, melakukan fagositosis terhadap benda
asing langsung membentuk antibodi.
4. Mengatur
suhu tubuh; berperan membentuk darah dan heparin.
Kandung
empedu (vesika fellea)
Adalah
kantong yang berbentuk buah pir yang terletak pada permukaan viseral, diliputi
oleh peritonium kecuali bagian yang melekat pada hepar, dan terletak pada
permukaan bawah hati di antara lobus dekstra dan lobus kuadratus hati.
Unsur-unsur
cairan empedu
Garam-garam
empedu disentasi oleh hepar dari kolestrol, suatu alkohol steroid yang banyak
dihasilkan hati. Garam empedu berfungsi membantu pencernaan lemak dan
mengemulasi lemak dengan kelenjar lipase dan penkreas.
Pankreas
Merupakan
organ yang lunak, berjalan miring menyilang dinding posterior abdomen pada
regio epigastrium, terletak di belakang lambung, dan terbentang dari duodenum
sampai ke limpa. Pankreas merupakan kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin.
Kelenjar eksokrin menghasilkan sekret yang mengandung enzim yang dapat
menghidrolisis protein, lemak, dan karbohidrat, sedangkan endokrit menghasilkan
hormon insulin dan glukagon yang memegang peranan penting pada metabolisme
karbohidrat.
Sumber:
Sarpini, Rusbandi. 2015. Anatomi & Fisiologi Tubuh Manusia Untuk Paramedis.Bogor:Penerbit IN MEDIA.
Sloane,Ethel. 1995. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
0 komentar:
Posting Komentar